Home » , » Melirik Keindahan Tanah Wera

Melirik Keindahan Tanah Wera

Andri Ardiansyah, S.Pd.I. 
www.pusmajambojojogja.or.id – Wera adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Bima (NTB), berada dari kejauhan Kota Bima kira-kira 55,2 Km dari Kota Bima. Letaknya di timur bagian utara wilayah Kabupaten Bima. Tanah Wera memiliki banyak cerita dan sejarah yang belum banyak orang tahu, baik cerita tentang tempat wisatanya maupun cerita tentang sejarah geografisnya. Orang-orang Kota Bima menyebut orang-orang Wera itu adalah orang-orang atas (ese Wera), karena letak geografisnya memang jauh dari Kota Bima dan berada diatas ketinggian gunung, sehingga ketika orang-orang Wera bepergian ke Kota Bima, orang-orang Wera menyebutnya pergi ke bawah (lao awa Mbojo).

Tanah Wera memang sudah mulai dikenal oleh kebanyakan masyarakat Bima baik dari segi keindahan pariwisata, pemandangan daratannya, maupun keindahan lautnya, sebut saja Wera memiliki pantai-pantai yang indah dan segar dipandang mata, juga tentunya sejuk di dalam hati ketika merenungkan keindahannya, mulai dari pantai Nangawera (Banta ra Ntundu lao di na kae. hehehe) hingga pantai Oi Caba (Air Tawar) atau biasa dikenal oleh masyarakat luas yaitu Pulau Ular. Sepanjang pantai Nangawera ini, biasanya orang-orang  yang dari Wera mau ke Kota Bima atau sebaliknya, mereka menyempatkan diri untuk singgah dulu di pantai tersebut, sekedar untuk menghilangkan rasa lelah karena menuju perjalanan panjang mengingat perjalanan dari Wera ke Kota Bima cukup menguras tenaga dan menghabiskan waktu sekitar 1-2 jam perjalanan.

Di pantai-pantai ini juga kebanyakan masyarakat dari Kota Bima atau masyarakat dari kecamatan-kecamatan lain yang berdekatan dengan Kota Bima akan menghabiskan waktu liburannya. Jika memauki waktu libur seperti waktu pasca selesainya Iedul Fitri dan Iedul Adha, mereka biasanya berdatangan dengan mengendarai mobil maupun motor, dan tentunya mereka membawa anak-anak mereka sehingga bisa terlihat jelas para wisatawan ini meramaikan sepanjang pantai-pantai Nangawera tersebut.

Uniknya pantai-pantai di Wera ini tidak jauh dari jalan raya, pantai ini persis berada di samping jalan poros Wera-Kota Bima, sehingga orang yang melewatinya bisa leluasa melihat keindahanya baik di pagi hari maupun di sore hari, karena sejauh mata memandang laut Wera terlihat jernih nan indah, seolah kita tidak akan beranjak pergi ketika kita melihat keindahan wisata di tanah Wera ini. Dari sekitar pantai Wera juga kita bisa melihat Gunung Sangiang yang super besar dan cantik, kebanyakan para pengunjung dari luar Wera ingin sekali menginjakkan kakinya di Gunung Sangiang, sekedar melihat keindahannya, dan memang yang sangat besar dari mereka adalah mengobati rasa penasaran mereka selama ini, karena tidak semua masyarakat Bima pernah menginjakan kakinya di tempat ini (Gunung Sangiang).

Masyarakat Bima belum begitu banyak tahu tentang Gunung Sangiang, cerita-cerita yang biasa didengar oleh masyarakat Bima adalah tentang Api Sangiang (Afi Sangia), yang mana Api ini konon katanya bisa membakar rumah orang ketika orang tersebut berniat jahat kepada orang sangiang, dan cerita ini ada beberapa orang yang dari luar Wera pernah mengalaminya dan memang terbukti rumahnya terbakar lantaran orang tersebut berbuat jahat kepada salah satu masyarakat Sanginag di waktu itu. Cerita ini masih melekat pada benak masyarakat Bima. Sangiang banyak meninggalkan cerita dan sejarah edukatif yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, oleh karena itu banyak para pengunjung yang datang ke tempat ini menggali dan mempelajari sejarah makrokosmos dan mikrokosmosnya yang ada di Gunung Sangiang.

Pulau Ular Wera, Bima, NTB. Foto: blog wowwunik.
Bagi para wisatawan dari luar Wera tidak sekedar datang menghabiskan liburanya di Wera tetapi lebih dari itu mereka ingin mengobati rasa penasarannya selama ini bahwa tanah Wera itu memang indah dan kaya akan tempat-tempat wisatanya yang berlian nan cantik di pandang mata. Sampai pada detik ini setiap moment liburan, pengunjung yang datang ke Wera makin banyak, baik di pantai Nangawera, Sangiang, hingga Pulau Ular. Tanah Wera memang unik dan kaya akan keindahannya, keunikan itu terbukti adanya Pulau Ular itu sendiri. Pulau ini berada di ujung timur Wera (Pai-Kalo), dinamakan Pulau Ular karena banyak sekali ular-ular yang menempati Pulau tersebut dan macam-macam warna dan coraknya, dan ular ular ini tidak berbisa (jinak) sehingga bisa dipegang dan sekedar menjadi mainan bagi para pengunjung, melihat keunikan ular-ular tersebut para pengunjung makin tambah jatuh hati dengan tempat wisata Wera, sehingga tidak heran bagi para pengunjung akan selalu mendatangi tempat-tempat wisata yang ada di Wera termasuk Pulau ular.

Keunikan Pulau ini memang tidak ada bandingannya dengan Pulau-pulau yang ada di daerah lain,

dan satu-satunya Pulau Ular yang ular-ularnya tidak berbisa yaitu ada di tanah Wera. Indonesia memang dijuluki Negara kepulauan, sehingga tidak heran bagi kita melihat pulau-pulau yang berjejeran dari Sabang sampai Merauke, Pulau-pulau memang banyak di negeri ini tapi cuma ada satu yang dijuluki Pulau Ular yaitu ada di tanah Wera, bahkan Pulau Ular ini cuma satu-satunya ada di dunia yang ular-ularnya jinak dan tidak berbisa, unik bukan?.

Catatan: 
Saya perkenalkan Tanah kelahiranku kepadamu wahai Dunia, Tanah itu bernama Sangiang Wera, tanah dimana kami di lahirkan dan dibesarkan, tanah dimana kami di didik menjadi manusai-manusia tangguh menghadapi suka dan dukanya kehidupan, tanah dimana kami di ajarkan untuk mencintai Wera, dan tanah dimana nanti kami akan dikuburkan bersama kenangan-kenangan manis yang telah diberikan oleh Wera.

Untuk mu wahai pemuda Bima dan lebih Khususnya Wera, mari kita bergandengan tangan untuk menjaga tanah kita, menjaga Bima dan Wera demi masadepan Wera kedepannya. Kita sudah memiliki segalanya, semua orang melirik ke tanah kita sebagai kiblat keindahan wisata, maka pupuklah alam kita demi masa depan Wera yang Berjaya.

Salam hormatku buatmu kawanku dimanapun kalian berada, dan salam hormatku bagi siapa saja yang membaca tulisan ku ini.


Penulis: Andri Ardiansyah, S.Pd.I.
Sang Putra Sangiang Wera / Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta / Anggota Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta.

2 komentar: