Kesadaran Moral Terhadap Upaya Pelestarian Lingkungan

Jul “Lembo Ade”.
www.pusmajambojojogja.or.id – Indonesia sebagai salah satu Negara yang menjadi paru-paru dunia. Hal ini dikarenakan di Indonesia masih terdapat hutan tropis yang cukup luas. Namun demikian, pada saat ini banyak penebangan hutan yang terjadi, seperti yang terjadi di Doro Pusu desa Wadu Ruka Kec. Langgudu Kabupaten Bima saat ini. Bahkan di beberapa daerah kelebatan hutan diganti dengan tanaman yang tidak berbobot, seperti kelapa sawit dan lain-lain, sehingga kondisi demikian sangat merugikan lingkungan. Banyak pohon-pohon yang ditebang untuk dimanfaatkan kayunya untuk dibuat mebel, bagian dari rumah, dan sebagainya. Disisi lain penggantian pohon-pohon kayu dengan tanaman-tanaman yang tidak berbobot seperti kelapa sawit dan lain-lain tersebut tidak menguntungkan kondisi lingkungan. Terutama masalah air tanah yang banyak terhisap oleh sifat kelapa sawit. Demikian pula dengan perubahan temperatur bumi yang semakin panas dan meningkat.

Sementara itu, di daerah-daerah perkotaan seperti halnya Kota Bima yang kita anggap sebagai Kota
Tepian Air banyak pohon-pohon atau hutan mangrove yang di tebang dan digantikan dengan bangunan rumah dan gedung-gedung bertingkat dan sebagainya, hal tersebut terjadi di sepanjang wilayah Amahami dan Lawata Kota Bima sebagai jantung perkotaan. Bahkan di kota-kota tertentu kekurangan ruang terbuka hijau (RTH), karena tanah terbuka sudah di beli untuk mendirikan bangunan-bangunan besar. Oleh karena itu, temperatur di kota tersebut menjadi lebih panas. Ketika hujan terjadi di kota tersebut, maka air hujan lebih banyak yang terbuang percuma. Air hujan tidak lagi terserap tanah, karena tanah sudah tertutup oleh bangunan, sehingga banjir terjadi di kota. Dengan demikian, kondisi hutan yang kurang lebat, dan daerah perkotaan yang kurang lahan terbukan untuk tanaman pohon besar, maka Indonesia pun kini memberikan kontribusi pada pemanasan Global (Global Worming).

Pertumbuhan industri yang demikian pesat, menyebabkan pencemaran udara terjadi di daeah industri tersebut. Asap dari industri menyebabkan pula udara menjadi kotor, sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia lebih-lebih untuk anak-anak usia di bawah umur. Demikian pula dengan limbah industri sering kali tidak di olah dengan baik, limbah cairan dari industri di buang langsung ke sungai, sehingga air pun turut tercemar. Industri pertambangan, seperti halnya yang di telah di eksploitasi di wilayah Kadole Kota Bima saat ini, sering kali meninggalkan masalah dengan galian-galiannya yang ditinggalkan sehingga mengubah lingkungan menjadi kubangan atau kolam-kolam di daerah penambangan. Penggalian tanah tersebut tidak disertai dengan upaya reklamasi tanah yang baik. Oleh karena itu, masalah pelestarian ini sangan penting bagi keberlanjutan hidup umat manusia.

“Mari Kita Bersama-Sama Menjaga Kelestarian Alam”

Wilayah Daerah pertambangan Marmer di “Oi Fo,o Kota Bima”.

Yogyakarta, 10 Januari 2017

Penulis: Jul “Lembo Ade” 
Anggota  Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta. Hubungi via Email: julpsikologi@gmail.com

Notulensi Sarasehan Scholarship PUSMAJA Mbojo-Yogyakarta

Ketua PUSMAJA, Panitia dan Pemateri saat acara berlangsung.
www.pusmajambojojogja.or.id – Untuk memberikan gambaran singkat tentang berjalannya acara Sarasehan Scholarship Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta, berikut ini Notulensinya.

Hari / tanggal : Sabtu, 14 Januari 2017
Tempat : Gedung Teatrikal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Waktu : 09.30 –12.15 Wib
Peserta : Terdaftar 200 Orang
Tema : Studi dan Riset Serta Peluang Mendapatkan Beasiswa S2/S3 di Luar Negeri

Tujuan            :
1. Mensosialisasikan terkait peluang-peluang mendapatkan bantuaan Studi, Riset dan Beasiswa S2/S3 baik di Dalam maupun di Luar Negeri.
2. Memotivasi para mahasiswa untuk giat dan berusaha agar mendapatkan Beasiswa-beasiswa baik di Dalam maupun Luar Negeri.

Keynote Speaker:
Prof. dr. H. Abdul Salam M. Sofro, Ph.D., SpKT(P) (Salah Satu Tim Penilai Calon Profesor di Kemenristekdikti / Guru Besar Universitas YARSI, Jakarta)

Narasumber:  
Dr. Rer. Nat. Arifudin Idrus, S.T., M.T. (Ketua Program Studi Geologi Fakultas Tekhnik, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta / Alumni RWTH Aachen University, Germany)
Moderator : Arif Bulan, S.Pd. (Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta)
Notulis : Santun Aulia Fadilat Mestika, S.H.

A. Registrasi Peserta
Registrasi  peserta dengan mengisi absen yang telah disediakan oleh panitia. Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari Mahasiswa asal Mbojo dan Umum yang berada di Yogyakarta.

B. Pembukaan & Sambutan-sambutan 
1. Sambutan dari Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta, M. Jamil, S.H.
2. Sambutan dari Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Ach. Mudzakki Mabrur
3. Sambutan dari Wakil Dekan III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Sri Wahyuni, S.Ag., S.H., M.Ag., M.Hum.
4. Sambutan sekaligus dibuka secara resmi oleh Ketua Forum Silaturrahmi Weki Ndai Mbojo Yoyakarta Bukhari, S.T., CFP.

C. Presentasi dari Narasumber :
Pada sesi ini 2 (dua) Narasumber menyampaikan materi terkait dengan tema yang diangkat dalam kegiatan ini.

1. Prof. Dr. Abdul Salam M. Sofro, Ph.D., SpKT(P)
Pada sesi ini narasumber menyampaikan bahwa peluang Beasiswa sangat terbuka luas untuk perseorangan atau staf di suatu instansi, beasiswa dari Dalam dan Luar Negeri, diantaranya bersumber dari Negara, Perguruan Tinggi, Koorporasi dan Yayasan. Menyiapkan berkas/dokumen persyaratan beasiswa sesuai dengan persyaratan dimana permohonan beasiswa ingin diajukan. Diantaranya, TOEFL, Rekomendasi dan persyaratan lainnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa pentingnya membangkitkan rasa ingin tahu terhadap bidang/jurusan yang digeluti dan menguasai keilmuan dari bidang tersebut. Selanjutnya penguasaan terhadap bahasa inggris adalah kunci utama untuk meraih beasiswa baik di Dalam maupun di Luar Negeri.

Dalam sesi ini juga beliau memberikan memotivasi bahwa hal utama yang harus dilakukan bagi para pemburu beasiswa adalah meluruskan niat. Sehingga bukan sekadar untuk gelar semata, namun yang utama adalah ilmu. Dan konsisten terhadap niat serta mengikuti setiap proses perjalanan pencarian ilmu tersebut.

Faktor yang menentukan keunggulan seseorang adalah Inovasi, Networking/Jaringan, Teknologi dan Sumber dayanya. Sehingga milikilah empat hal tersebut, dan teruslah belajar dan berusaha serta bertawakkal pada Allah.

2. Dr. Rar. Net. Arifuddin Idrus, S.T., M.T.
Pada sesi ini narasumber menyampaikan bahwa peluang beasiswa baik di Dalam maupun di Luar Negeri semakin banyak tersedia. Diantaranya, LPDP, Kemendikbud, DAAD, Holland, Erasmus Mundus, dan beasiswa dari beberapa negara lainnya. Setiap orang memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan beasiswa-beasiswa tersebut. Namun yang terpenting bisa memenuhi syarat kompetitif yang berlaku.

Suasana peserta Sarasehan Scholarship.
Beliau mengingatkan bahwa mempelajari dan menguasai keilmuan dari bidang/jurusan yang digeluti adalah hal terpenting yang harus dilakukan. Selanjutnya mengembangkan keilmuan dengan melakukan riset. Sebab riset merupakan salah satu sarana pendukung sekaligus kendaraan bagi pemburu beasiswa untuk mendapatkan beasiswa. Sehingga kita bisa memberikan kontribusi terhadap keilmuan tersebut, tidak hanya menjadi pengguna ilmu semata.

Beliau juga menambahkan, bagi pemburu beasiswa agar menentukan tempat/tujuan untuk ia melanjutkan studi. Perguruan Tinggi atau negara tujuan yang mana yang sesuai dengan kiblat keilmuan/jurusan yang digeluti. Selanjutnya menguasai bahasa inggris dan memperbanyak jaringan.

D. Tanya Jawab
Kegiatan diskusi dan tanya jawab ini dilakukan dalam 1 (satu) sesi yang dipandu oleh Moderator.
Pertanyaan dari Peserta Sarasehan, antara lain :

1. Arina
Apakah hambatan-hambatan yang pernah dirasakan/dialami saat berproses untuk mencapai  cita-cita yang telah dibangun waktu SMP untuk melanjutkan studi ke Luar Negeri, hingga akhirnya berhasil meraih cita-cita tersebut ?

2. ......?
Bagaimana membangun mindset mahasiswa-mahasiswi khususnya mahasiswa-mahasiswi dari Bima yang sedikit sekali memiliki pola pikir untuk melanjutkan studi ke Luar Negeri karena merasa minder berasal dari daerah dan desa terpencil ?

3. Lukman
Bagaimana langkah dan metode kongkrit untuk mendapatkan beasiswa baik di Dalam maupun Luar Negeri ?

4. Nurul
Apakah perbedaan antara pendidikan di negara-negara ASEAN dengan negara-negara lainnya. Apakah Indonesia termasuk negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik dibanding negara-negara di ASEAN ?

5. Yunan T. Wijaya
Negara manakah yang harus saya pilih untuk melanjutkan S3 jurusan Teknik Informatika?

Tanggapan/Jawaban dari Narasumber :
1. Prof. Dr. Abdul Salam M. Sofro, Ph.D., SpKT (P)
- Sebenarnya saat SMP belum memiliki cita-cita untuk ke Luar Negeri. Namun saat SMP sudah termotivasi untuk belajar bahasa inggirs. Setelah SMA bercita-cita melanjutkan studi ke ITB, karena saat itu ITB adalah kampus yang keren.
- Hambatan untuk meraih cita-cita selalu ada, tapi lagi, lagi harus tetap fokus dan konsisten. Yakinlah, Allah Maha mengatur. Belajar, belajar dan belajar.
- Allah SWT telah memberikan kemampuan kepada setiap hamba_Nya, tinggal bagaimana kita mengasah dan mengembangkannya. Peluang beasiswa itu diperuntukkan untuk putra-putri daerah, tanpa terkecuali.
- Cukup sulit membandingkan kualitas pendidikan tersebut. Namun level pendidikan kita masih sangat minim pada publikasi internasional. Sehingga kita masih lebih unggul dari negara tetangga. Seperti Malaysia.

2. Dr. Rar. Net. Arifuddin Idrus, S.T., M.T.
- Hambatan-hambatan pasti dan akan selalu ada. Namun pola pikir yang harus dibangun adalah ”Siap untuk belajar, bukan siap untuk sukses”. Teruslah belajar, tingkatkan kemampuan dan kuasai ilmunya. Setelah itu, tawakkal kepada Allah SWT.
- Tinggalkan mindset seperti itu. Tapi bangunlah mindset riset dan dalami ilmu itu. “Jangan merasa diri tidak bisa, yakinlah diri kalian bisa. Berikhtiarlah, biarlah Allah yang menentukannya”
- Langkah kongkritnya adalah siapkan bahasa inggris (TOEFL), IPK yang bagus dan belajar yang giat.
- Semua perguruan tinggi memiliki kelebihannya masing-masing. Tergantung bidang keilmuan yang ingin diambil. Indonesia juga memiliki kualitas pendidikan terbaik, diantaranya UGM dengan jurusan Geologinya. Karena telah ditunjuk oleh Jepang untuk membuka kelas internasional untuk jurusan tersebut.
- Semua perguruan tinggi adalah bagus. Yang terpenting, belajar yang tekun dan kuasai bidang yang digeluti.

E. Penutup
Kegiatan Sarasehan tersebut ditutup oleh Moderator yang dilanjutkan dengan dokumentasi berupa foto bersama Narasumber, peserta dan panitia kegiatan.

Bencana Kota-Ku

Muh. Zulfiqri Syahmat.
Negeri ini terlalu indah untuk ku pandang
Lautan, gunung, pepohonan nan rindang
Mengapa bencana datang tiada henti
Melanda negeri yang indah ini

Melanda kota Bimaku yang berteman
Kota tepian airku

Terasa ada yang hilang dari kotaku
Suasana damai dan romantis terasa membeku
Masyarakat kotaku telah terbujur kaku
Sedih telah menjadi kesedihanku

Ada yang salah dengan kotaku
Sehingga alam telah murka
Ada yang salah dengan do'a dan sujudmu
Akhirnya kita yang menderita

Tuhanku
Dalam termenung
Kami masih menyebut Nama-mu

Tuhanku
Kotaku telah hilang bentuk
Tercincang oleh cobaanmu
Hati kami telah remuk

Tuhanku
Kami hanya bisa berdoa
Memohon ampun dan lindungan-Mu


Yogyakarta, 28 Desember 2016
Karya : Muh. Zulfiqri Syahmat
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) /Anggota Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta.

PUSMAJA Mbojo-Yoyakarta Gelar Sarasehan Scholarship di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

M. Jamil, S.H. saat sambutan acara Sarasehan Scholarship.
 Yogyakarta, PEWARTAnews.com – Pengurus Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta menyelengarakan kegiatan “Sarasehan Scholarship” yang berlansung pada hari Sabtu, 14 Januari 2017 pukul 08:00-13:00 di gedung Teatrikal Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan mengangkat tema “Studi dan Riset serta Peluang Mendapat Beasiswa S2/S3 di Luar Negeri”.

Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama dengan Dewan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menghadirkan  Dr. Rer. Nat. Arifudin Idrus, S.T., M.T. (Ketua Program Studi Geologi Fakultas Tekhnik, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta / Alumni RWTH Aachen University, Germany) sebagai pembicara dan menghadirkan Prof. dr. H. Abdul Salam M. Sofro, Ph.D., SpKT(P) (Salah Satu Tim Penilai Calon Profesor di Kemenristekdikti / Guru Besar Universitas YARSI, Jakarta) sebagai keynote speaker, didampingi oleh Arif Bulan, S.Pd. (Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta) sebagai moderator.

Ketua Umum Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta M. Jamil, S.H. mengungkapkan bahwasannya tujuan dari kegiatan ini merupakan upaya untuk mencoba berbagi informasi dan memberikan motivasi terkait beasiswa dan seluk beluk kondisi kehidupan di luar negeri kepada seluruh civitas akademika Mbojo dan masyarakat umum  yang berada di Yogyakarta. “Acara ini bertujuan memberikan informasi secara  detail kepada mahasiswa, baik persoalan studi, riset dan bagaimana tips dan trik mendapat beasiswa S2/S3 di luar negeri.” beber M. Jamil, S.H. usai acara berlangsung.

Suasana saat acara Sarasehan Scholarship, 14-01-2017.
Dalam kesempatan yang sama, M. Jamil, S.H. mengatakan bahwasannya kegiatan ini merupakan salahsatu cara untuk mengejawantahkan visi dan misi PUSMAJA Mbojo-Yoyakarta. “Acara ini sejalan juga dengan visi PUSMAJA Mbojo-Yogyakarta sebagai wadah bersama untuk mengelola kapasitas sumber daya manusia yang cerdas, profesional, dan kontributif.” ungkapnya.

Hadir dalam acara tersebut diantaranya Ketua Forum Silaturrahmi Weki Ndai Mbojo Yoyakarta Bukhari, S.T., Wakil Dekan III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Sri Wahyuni, S.Ag., S.H., M.Ag., M.Hum., Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Ach. Mudzakki Mabrur.



Acara “Sarasehan Scholarship” ini berjalan dengan lancar, yang mana terjadi interaksi yang intens antara Pemateri dan Peserta. (PEWARTAnews)


Sumber:

Press Release: Terkumpul Rp 314 Juta untuk Korban Banjir, Relawan KEPMA Bima-Yogyakarta Sampaikan Terimakasih pada Warga Yogyakarta

Suasana saat pelepasan pengiriman barang untuk korban banjir Bima.
Menyusul Bencana Banjir bandang yang melanda Kota Bima dan sebagai kecamatan di Kabupaten Bima, Keluarga Pelajar Mahasiswa (KEPMA) Bima-Yogyakarta membuka posko penggalangan dana dan penyaluran bantuan yang berpusat di Asrama Bima “Sultan Abdul Kahir” Yogyakarta, beralamat Jln. Gondosuli, GK IV No 155, Baciro, Kota Yogyakarta. Berbagai organisasi tingkat desa maupun kecamatan andil untuk melakukan penggalangan dana baik di jalan, kampus maupun instansi pemerintahan.

Per tanggal 8 Januari 2017, setidaknya Rp.314.873.200,- berhasil dihimpun untuk disalurkan ke korban banjir bandang. Aliran donasi masih terus mengalir. Tidak hanya berupa uang, bantuan berupa pakaian layak juga berhasil dihimpun untuk kemudian disalurkan. Untuk ekspedisi tahap awal, sekitar 58 koli dikirim via truk. Sedangkan tahap kedua, dikirim via pos dengan jumlah keseluruhan mencapai 50an koli.

“Atas nama warga Bima, kami menyampaikan rasa terimakasih kepada warga Yogyakarta atas tanggapannya yang positif terhadap aksi penggalangan yang kami lakukan. Terlebih lagi pada sejumlah organisasi kampus maupun kedaerahan yang juga terpanggil untuk melakukan penggalangan dana,” ujar Munazar, koordinator 1 aksi penggalangan dana posko Yogyakarta, Minggu (8/1/2017).

Aksi solidaritas dengan turun ke jalan dilakukan dalam empat hari, dari tanggal 22 sampai 25 Desember 2016. Sedangkan penerimaan bantuan berupa transfer via rekening relawan masih tetap dibuka. Aksi solidaritas tanggap bencana tersebut juga tidak hanya dilakukan oleh pelajar asal Bima, sejumlah organisasi dan elemen daerah lain juga ikut andil.

Lembaga atau elemen yang turut andil dalam koordinasi Posko KEPMA Bima-Yogyakarta diantaranya, Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta; Forum Intelektual Muda Ncera (FIMNY); FORMASI-Sila; Kimia UGM; Fisika UAD Kelas A; FORMAL-Langgudu; IMARA; HIMAWI; PERKASA-Kore; IPMLY-Lambu; HMTA STTNAS; PM-Kobi; Mandholo Kota Bima; Bima-Dompu UAD; IKPM-Dompu; Mahasiswa AMAYO (BIMA + DOMPU); NAGANURI-Sape; HMNY-Ngali; Sanggar Nusantara; Kaligrafi UKM JQH Al-Mizan; Mahasiswa Bima STIKES Aisyah; Kampus IBS STEIY; FORKASY-Tente Woha; Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; Mesjid Nurul Asri; IMBIGAMA; Mahasiswa Surya Global; PASAKA-Samili Kalampa; AMAYO (IKBM NTB); Universitas Respati Yogyakarta; Persatuan Sampela Mbojo (PSM) UII; FKMK; FORSMAWI; Sastra Indonesia UAD; Alumni SMA 3 Rangkas Blitung 2002; Forum NTB UMY; Matematika UAD; Keluarga Pelajar Mahasiswa SULUT; Fakultas Peternakan UGM; Komunitas Pengajian Herbal; Tekhnik Kimia UAD; HIMMAH NW Yogyakarta; Ikatan Mahasiswa Hu'u Lakey Yogyakarta; Ikatan Pelajar Mahasiswa Kerinci Yogyakarta (IPMKY); BEM FKM UAD; HMI UII; Sanggar Melanesia; HMTA STTNAS; Mahasiswa Woja Dompu; LEM FMIPA UII; Dosen Statistik UII; Mahasiswa Bima APMD; Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung; Kabupaten Meranti dan Kuansing, Riau; Mahasiswa STIKES Aisyiah; Keluarga Wera UNJ; Tim Sukses Pak Hariyadi; Mahasiswa/BEM UMY; Masjid Pangeran Diponegoro Balaikota Yogyakarta; PMII Rayon Pondok Syahadat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; DPD KNPI DIY; Komunitas Musik & Seni Koba (KOMUBA) Bangka Tengah;  Mahasiswa Sulawesi UAD; Forum Mahasiswa NTB UMY; Jogja Blues Forum, Resque Band Dkk; IPMLU-Yogyakarta; Hamba Allah; Hirzan; Abdullah M. Ali.

Kepercayaan penyaluran bantuan tersebut tidak hanya datang dari donatur yang berdomisili di D.I.Y., dating juga dari daerah lain, seperti Solo, Makassar, Malang, Bandung juga mempercayakan pengiriman bantuannya pada posko KEPMA Bima-Yogyakarta. Untuk memastikan bantuan sampai kepada sasaran, KEPMA Bima-Yogyakarta membuka posko di Talabiu, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Sejumlah relawan juga berangkat terjun langsung ke lokasi untuk melakukan aksi penyaluran bantuan.

“Sejauh ini ada beberapa hal yang dilakukan tim Relawan Posko Talabiu Bima yaitu pembagian makanan siap saji, Sembako, air bersih, keperluan bayi, keperluan wanita, seragam sekolah, perlengkapan sekolah dan pakaian layak pakai, dan pelengkapan tempat ibadah. Selain itu, di beberapa lokasi relawan juga membagikan uang tunai.” beber Arif Rahman, Ketua Demisioner KEPMA Bima-Yogyakarta, Minggu (8/1/2017).

Seperti diketahui, bencana banjir bandang menenggelamkan hampir semua wilayah kota Bima dan tiga kecamatan di Kabupaten Bima, yaitu Ambalawi, Wawo dan Sape. Besarnya banjir memaksa sebagian besar warga Kota Bima mengungsi ke tempat-tempat yang dirasa aman. Tidak hanya itu, penyaluran bantuan sempat terganggu karena beberapa titik jalan penghubung Kabupaten-Kota ‘dikuasai’ air, beberapa jembatan juga tumbang diterjang air. Puluhan posko kemudian bersinergi dengan pemerintah kota untuk membantu normalisasi keadaan.


Contact Centre:
- 0821 3446 1871  (Munajar)
- 082300061947    (Agus Salim)
- 081214135277    (Arif Rahman)