Home » , » Notulensi Sarasehan Scholarship PUSMAJA Mbojo-Yogyakarta

Notulensi Sarasehan Scholarship PUSMAJA Mbojo-Yogyakarta

Ketua PUSMAJA, Panitia dan Pemateri saat acara berlangsung.
www.pusmajambojojogja.or.id – Untuk memberikan gambaran singkat tentang berjalannya acara Sarasehan Scholarship Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta, berikut ini Notulensinya.

Hari / tanggal : Sabtu, 14 Januari 2017
Tempat : Gedung Teatrikal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Waktu : 09.30 –12.15 Wib
Peserta : Terdaftar 200 Orang
Tema : Studi dan Riset Serta Peluang Mendapatkan Beasiswa S2/S3 di Luar Negeri

Tujuan            :
1. Mensosialisasikan terkait peluang-peluang mendapatkan bantuaan Studi, Riset dan Beasiswa S2/S3 baik di Dalam maupun di Luar Negeri.
2. Memotivasi para mahasiswa untuk giat dan berusaha agar mendapatkan Beasiswa-beasiswa baik di Dalam maupun Luar Negeri.

Keynote Speaker:
Prof. dr. H. Abdul Salam M. Sofro, Ph.D., SpKT(P) (Salah Satu Tim Penilai Calon Profesor di Kemenristekdikti / Guru Besar Universitas YARSI, Jakarta)

Narasumber:  
Dr. Rer. Nat. Arifudin Idrus, S.T., M.T. (Ketua Program Studi Geologi Fakultas Tekhnik, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta / Alumni RWTH Aachen University, Germany)
Moderator : Arif Bulan, S.Pd. (Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta)
Notulis : Santun Aulia Fadilat Mestika, S.H.

A. Registrasi Peserta
Registrasi  peserta dengan mengisi absen yang telah disediakan oleh panitia. Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari Mahasiswa asal Mbojo dan Umum yang berada di Yogyakarta.

B. Pembukaan & Sambutan-sambutan 
1. Sambutan dari Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta, M. Jamil, S.H.
2. Sambutan dari Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Ach. Mudzakki Mabrur
3. Sambutan dari Wakil Dekan III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Sri Wahyuni, S.Ag., S.H., M.Ag., M.Hum.
4. Sambutan sekaligus dibuka secara resmi oleh Ketua Forum Silaturrahmi Weki Ndai Mbojo Yoyakarta Bukhari, S.T., CFP.

C. Presentasi dari Narasumber :
Pada sesi ini 2 (dua) Narasumber menyampaikan materi terkait dengan tema yang diangkat dalam kegiatan ini.

1. Prof. Dr. Abdul Salam M. Sofro, Ph.D., SpKT(P)
Pada sesi ini narasumber menyampaikan bahwa peluang Beasiswa sangat terbuka luas untuk perseorangan atau staf di suatu instansi, beasiswa dari Dalam dan Luar Negeri, diantaranya bersumber dari Negara, Perguruan Tinggi, Koorporasi dan Yayasan. Menyiapkan berkas/dokumen persyaratan beasiswa sesuai dengan persyaratan dimana permohonan beasiswa ingin diajukan. Diantaranya, TOEFL, Rekomendasi dan persyaratan lainnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa pentingnya membangkitkan rasa ingin tahu terhadap bidang/jurusan yang digeluti dan menguasai keilmuan dari bidang tersebut. Selanjutnya penguasaan terhadap bahasa inggris adalah kunci utama untuk meraih beasiswa baik di Dalam maupun di Luar Negeri.

Dalam sesi ini juga beliau memberikan memotivasi bahwa hal utama yang harus dilakukan bagi para pemburu beasiswa adalah meluruskan niat. Sehingga bukan sekadar untuk gelar semata, namun yang utama adalah ilmu. Dan konsisten terhadap niat serta mengikuti setiap proses perjalanan pencarian ilmu tersebut.

Faktor yang menentukan keunggulan seseorang adalah Inovasi, Networking/Jaringan, Teknologi dan Sumber dayanya. Sehingga milikilah empat hal tersebut, dan teruslah belajar dan berusaha serta bertawakkal pada Allah.

2. Dr. Rar. Net. Arifuddin Idrus, S.T., M.T.
Pada sesi ini narasumber menyampaikan bahwa peluang beasiswa baik di Dalam maupun di Luar Negeri semakin banyak tersedia. Diantaranya, LPDP, Kemendikbud, DAAD, Holland, Erasmus Mundus, dan beasiswa dari beberapa negara lainnya. Setiap orang memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan beasiswa-beasiswa tersebut. Namun yang terpenting bisa memenuhi syarat kompetitif yang berlaku.

Suasana peserta Sarasehan Scholarship.
Beliau mengingatkan bahwa mempelajari dan menguasai keilmuan dari bidang/jurusan yang digeluti adalah hal terpenting yang harus dilakukan. Selanjutnya mengembangkan keilmuan dengan melakukan riset. Sebab riset merupakan salah satu sarana pendukung sekaligus kendaraan bagi pemburu beasiswa untuk mendapatkan beasiswa. Sehingga kita bisa memberikan kontribusi terhadap keilmuan tersebut, tidak hanya menjadi pengguna ilmu semata.

Beliau juga menambahkan, bagi pemburu beasiswa agar menentukan tempat/tujuan untuk ia melanjutkan studi. Perguruan Tinggi atau negara tujuan yang mana yang sesuai dengan kiblat keilmuan/jurusan yang digeluti. Selanjutnya menguasai bahasa inggris dan memperbanyak jaringan.

D. Tanya Jawab
Kegiatan diskusi dan tanya jawab ini dilakukan dalam 1 (satu) sesi yang dipandu oleh Moderator.
Pertanyaan dari Peserta Sarasehan, antara lain :

1. Arina
Apakah hambatan-hambatan yang pernah dirasakan/dialami saat berproses untuk mencapai  cita-cita yang telah dibangun waktu SMP untuk melanjutkan studi ke Luar Negeri, hingga akhirnya berhasil meraih cita-cita tersebut ?

2. ......?
Bagaimana membangun mindset mahasiswa-mahasiswi khususnya mahasiswa-mahasiswi dari Bima yang sedikit sekali memiliki pola pikir untuk melanjutkan studi ke Luar Negeri karena merasa minder berasal dari daerah dan desa terpencil ?

3. Lukman
Bagaimana langkah dan metode kongkrit untuk mendapatkan beasiswa baik di Dalam maupun Luar Negeri ?

4. Nurul
Apakah perbedaan antara pendidikan di negara-negara ASEAN dengan negara-negara lainnya. Apakah Indonesia termasuk negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik dibanding negara-negara di ASEAN ?

5. Yunan T. Wijaya
Negara manakah yang harus saya pilih untuk melanjutkan S3 jurusan Teknik Informatika?

Tanggapan/Jawaban dari Narasumber :
1. Prof. Dr. Abdul Salam M. Sofro, Ph.D., SpKT (P)
- Sebenarnya saat SMP belum memiliki cita-cita untuk ke Luar Negeri. Namun saat SMP sudah termotivasi untuk belajar bahasa inggirs. Setelah SMA bercita-cita melanjutkan studi ke ITB, karena saat itu ITB adalah kampus yang keren.
- Hambatan untuk meraih cita-cita selalu ada, tapi lagi, lagi harus tetap fokus dan konsisten. Yakinlah, Allah Maha mengatur. Belajar, belajar dan belajar.
- Allah SWT telah memberikan kemampuan kepada setiap hamba_Nya, tinggal bagaimana kita mengasah dan mengembangkannya. Peluang beasiswa itu diperuntukkan untuk putra-putri daerah, tanpa terkecuali.
- Cukup sulit membandingkan kualitas pendidikan tersebut. Namun level pendidikan kita masih sangat minim pada publikasi internasional. Sehingga kita masih lebih unggul dari negara tetangga. Seperti Malaysia.

2. Dr. Rar. Net. Arifuddin Idrus, S.T., M.T.
- Hambatan-hambatan pasti dan akan selalu ada. Namun pola pikir yang harus dibangun adalah ”Siap untuk belajar, bukan siap untuk sukses”. Teruslah belajar, tingkatkan kemampuan dan kuasai ilmunya. Setelah itu, tawakkal kepada Allah SWT.
- Tinggalkan mindset seperti itu. Tapi bangunlah mindset riset dan dalami ilmu itu. “Jangan merasa diri tidak bisa, yakinlah diri kalian bisa. Berikhtiarlah, biarlah Allah yang menentukannya”
- Langkah kongkritnya adalah siapkan bahasa inggris (TOEFL), IPK yang bagus dan belajar yang giat.
- Semua perguruan tinggi memiliki kelebihannya masing-masing. Tergantung bidang keilmuan yang ingin diambil. Indonesia juga memiliki kualitas pendidikan terbaik, diantaranya UGM dengan jurusan Geologinya. Karena telah ditunjuk oleh Jepang untuk membuka kelas internasional untuk jurusan tersebut.
- Semua perguruan tinggi adalah bagus. Yang terpenting, belajar yang tekun dan kuasai bidang yang digeluti.

E. Penutup
Kegiatan Sarasehan tersebut ditutup oleh Moderator yang dilanjutkan dengan dokumentasi berupa foto bersama Narasumber, peserta dan panitia kegiatan.

0 komentar:

Posting Komentar