Home » » Kesadaran Moral Terhadap Upaya Pelestarian Lingkungan

Kesadaran Moral Terhadap Upaya Pelestarian Lingkungan

Jul “Lembo Ade”.
www.pusmajambojojogja.or.id – Indonesia sebagai salah satu Negara yang menjadi paru-paru dunia. Hal ini dikarenakan di Indonesia masih terdapat hutan tropis yang cukup luas. Namun demikian, pada saat ini banyak penebangan hutan yang terjadi, seperti yang terjadi di Doro Pusu desa Wadu Ruka Kec. Langgudu Kabupaten Bima saat ini. Bahkan di beberapa daerah kelebatan hutan diganti dengan tanaman yang tidak berbobot, seperti kelapa sawit dan lain-lain, sehingga kondisi demikian sangat merugikan lingkungan. Banyak pohon-pohon yang ditebang untuk dimanfaatkan kayunya untuk dibuat mebel, bagian dari rumah, dan sebagainya. Disisi lain penggantian pohon-pohon kayu dengan tanaman-tanaman yang tidak berbobot seperti kelapa sawit dan lain-lain tersebut tidak menguntungkan kondisi lingkungan. Terutama masalah air tanah yang banyak terhisap oleh sifat kelapa sawit. Demikian pula dengan perubahan temperatur bumi yang semakin panas dan meningkat.

Sementara itu, di daerah-daerah perkotaan seperti halnya Kota Bima yang kita anggap sebagai Kota
Tepian Air banyak pohon-pohon atau hutan mangrove yang di tebang dan digantikan dengan bangunan rumah dan gedung-gedung bertingkat dan sebagainya, hal tersebut terjadi di sepanjang wilayah Amahami dan Lawata Kota Bima sebagai jantung perkotaan. Bahkan di kota-kota tertentu kekurangan ruang terbuka hijau (RTH), karena tanah terbuka sudah di beli untuk mendirikan bangunan-bangunan besar. Oleh karena itu, temperatur di kota tersebut menjadi lebih panas. Ketika hujan terjadi di kota tersebut, maka air hujan lebih banyak yang terbuang percuma. Air hujan tidak lagi terserap tanah, karena tanah sudah tertutup oleh bangunan, sehingga banjir terjadi di kota. Dengan demikian, kondisi hutan yang kurang lebat, dan daerah perkotaan yang kurang lahan terbukan untuk tanaman pohon besar, maka Indonesia pun kini memberikan kontribusi pada pemanasan Global (Global Worming).

Pertumbuhan industri yang demikian pesat, menyebabkan pencemaran udara terjadi di daeah industri tersebut. Asap dari industri menyebabkan pula udara menjadi kotor, sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia lebih-lebih untuk anak-anak usia di bawah umur. Demikian pula dengan limbah industri sering kali tidak di olah dengan baik, limbah cairan dari industri di buang langsung ke sungai, sehingga air pun turut tercemar. Industri pertambangan, seperti halnya yang di telah di eksploitasi di wilayah Kadole Kota Bima saat ini, sering kali meninggalkan masalah dengan galian-galiannya yang ditinggalkan sehingga mengubah lingkungan menjadi kubangan atau kolam-kolam di daerah penambangan. Penggalian tanah tersebut tidak disertai dengan upaya reklamasi tanah yang baik. Oleh karena itu, masalah pelestarian ini sangan penting bagi keberlanjutan hidup umat manusia.

“Mari Kita Bersama-Sama Menjaga Kelestarian Alam”

Wilayah Daerah pertambangan Marmer di “Oi Fo,o Kota Bima”.

Yogyakarta, 10 Januari 2017

Penulis: Jul “Lembo Ade” 
Anggota  Pusat Studi Mahasiswa Pascasarjana (PUSMAJA) Mbojo-Yogyakarta. Hubungi via Email: julpsikologi@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar